WASPADA MONKEY POX

By Puskesmas Grabag 14 Sep 2024, 12:19:16 WIB Kegiatan Rutin
WASPADA MONKEY POX

Dikutip dari WHO, Mpox (monkeypox atau cacar monyet) merupakan penyakit yang disebabkan virus cacar monyet. Infeksi virus ini dapat menyebar dari orang ke orang, umumnya melalui kontak erat, dan terkadang dari lingkungan ke orang melalui benda dan permukaan yang sebelumnya bersentuhan dengan orang yang terinfeksi mpox. Di tempat-tempat di mana virus cacar monyet hidup di antara hewan liar, penyakit ini juga dapat ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke orang yang bersentuhan dengan hewan tersebut.

Gejala-gejala umum mpox meliputi ruam yang dapat terjadi selama 2–4 minggu. Ruam ini dapat didahului atau diikuti dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, keletihan, dan pembengkakan kelenjar getah bening (limfa). Ruam tampak seperti lepuhan atau luka, dan dapat muncul pada wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, daerah kelamin dan/atau anus. Luka-luka ini juga dapat muncul pada mulut, kerongkongan, anus, rektum, atau vagina, atau pada mata. Jumlah luka dapat berkisar dari satu hingga beberapa ribu luka. Sebagian orang mengalami peradangan di dalam rektum (proktitis) yang dapat menimbulkan rasa sakit yang berat, serta peradangan di alat kelamin yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil.

Pada sebagian besar kasus, gejala-gejala mpox sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, dengan perawatan pendukung seperti pengobatan untuk rasa sakit atau demam. Namun, sebagian orang dapat mengalami penyakit yang berat atau yang menyebabkan komplikasi dan bahkan kematian. Bayi baru lahir, anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan gangguan imun seperti penyakit HIV stadium lanjut dapat lebih berisiko mengalami penyakit mpox serius dan kematian.

Penyakit berat akibat mpox dapat menimbulkan luka yang lebih besar dan tersebar (khususnya di mulut, mata, dan alat kelamin), infeksi bakteri sekunder pada kulit atau darah, dan infeksi paru-paru. Komplikasi dapat berupa infeksi bakteri berat dari luka kulit; radang otak (ensefalitis), radang otot jantung (miokarditis), atau radang paru-paru (pneumonia) akibat mpox; dan gangguan pada mata. Orang dengan mpox berat mungkin perlu mendapat perawatan rumah sakit, perawatan pendukung, dan obat antivirus untuk menurunkan keparahan luka dan mempercepat pemulihan.

Orang yang berkontak erat dengan seseorang yang terkena mpox berisiko mengalami infeksi. Kontak erat dapat terjadi dengan adanya kontak kulit dengan kulit (seperti sentuhan atau hubungan seks) dan mulut dengan mulut, atau kontak mulut dengan kulit (seperti ciuman), dan juga dapat meliputi kontak tatap muka dengan orang yang mengalami mpox (seperti berbicara dengan atau bernapas dekat satu sama lain, yang dapat menghasilkan partikel saluran pernapasan infeksius). Orang yang bersentuhan dengan pakaian, seprai, handuk, barang, alat elektronik, dan permukaan benda lain yang pernah disentuh oleh orang dengan mpox juga berisiko.

Setiap orang yang tinggal bersama seseorang yang mengalami mpox perlu mengambil langkah-langkah untuk menurunkan risiko terinfeksi. Orang yang didiagnosis mengalami mpox perlu diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk menentukan apakah mereka sudah cukup sehat untuk dirawat di rumah dan apakah isolasi dapat dilakukan dengan aman di rumah.

Penelitian bertahun-tahun tentang obat untuk penyakit cacar memungkinkan pengembangan produk-produk yang juga dapat digunakan untuk mengobati mpox. Sebagai contoh, obat antivirus untuk cacar (tecovirimat) disetujui pada Januari 2022 oleh European Medicines Agency (Badan Obat-Obatan Eropa) untuk pengobatan mpox dalam keadaan-keadaan khusus. Pengalaman penggunaan obat-obatan ini dalam situasi wabah mpox terus bertambah tetapi masih terbatas. Untuk itu, obat-obatan ini umumnya digunakan dalam kegiatan uji klinis atau protokol akses tambahan yang disertai pengumpulan informasi guna lebih memahami penggunaan paling efektif di masa mendatang.






Counter Pengunjung